Pendahuluan
Lautan menutupi lebih dari 70% permukaan bumi. Tapi pernahkah kamu bertanya, apakah air laut mengandung emas? Jawabannya mungkin mengejutkan: YA, mengandung emas. Tapi jangan buru-buru bawa ember ke pantai dulu!
Mari kita bahas dari sisi sains: seberapa banyak emas di laut, bagaimana bisa ada di sana, dan apakah bisa ditambang?
Dari Mana Emas di Laut Berasal?
Emas masuk ke laut dari berbagai proses alami:
- Pelapukan batuan di darat yang membawa partikel logam mulia ke sungai, lalu ke laut.
- Aktivitas vulkanik bawah laut yang melepaskan mineral, termasuk emas.
- Endapan hidrotermal di dasar laut—ini seperti tambang alami di bawah permukaan air.
Berapa Banyak Emas di Laut?
Menurut perhitungan para ilmuwan, setiap liter air laut mengandung sekitar 13 miliar partikel emas. Tapi totalnya hanya sekitar 1–2 miligram per ton air—jumlah yang sangat kecil dan tersebar.
Kalau dijumlahkan, diperkirakan ada sekitar 20 juta ton emas tersebar di seluruh lautan bumi.
Wow, kan? Tapi… ada tapinya.
Apakah Bisa Ditambang?
Secara teknis bisa, tapi tidak ekonomis.
Biaya untuk menyaring emas dari air laut jauh lebih mahal daripada nilai emas yang berhasil dikumpulkan.
Beberapa peneliti dan perusahaan teknologi pernah mencoba:
- Jerman dan Jepang pernah melakukan riset pemurnian emas dari laut
- Tapi sejauh ini belum ada metode yang efisien dan murah
Artinya, emas di laut lebih masuk akal untuk dipelajari, bukan ditambang.
Fakta Tambahan: Emas di Makhluk Laut!
Uniknya, ada organisme laut seperti kerang dan mikroba yang bisa mengakumulasi logam, termasuk emas, dalam tubuhnya—meskipun dalam jumlah sangat kecil.
Ilmuwan bahkan menjadikan ini inspirasi untuk penelitian bioteknologi masa depan: “menambang” emas dengan bantuan mikroorganisme laut.
Penutup
Ya, laut memang mengandung emas, tapi tidak seperti harta karun bajak laut dalam film. Ini adalah emas tersembunyi dalam skala mikro, tersebar di seluruh lautan dunia. Mungkin tidak bisa ditambang sekarang, tapi siapa tahu di masa depan, teknologi bisa mengubahnya jadi sumber kekayaan baru?