Permintaan emas di Indonesia menunjukkan tren peningkatan yang signifikan sepanjang tahun 2025. Fenomena ini memperkuat posisi emas sebagai instrumen investasi utama di tengah ketidakpastian global dan fluktuasi ekonomi. Lonjakan ini tidak hanya didorong oleh investor tradisional, tetapi juga oleh generasi muda yang semakin sadar akan pentingnya diversifikasi aset.
Permintaan Emas Indonesia Naik Signifikan di 2025
Menurut data industri dan proyeksi dari lembaga keuangan nasional, permintaan emas di Indonesia pada kuartal pertama 2025 telah mencapai lebih dari 13 ton, meningkat dari total 12,7 ton pada kuartal ketiga 2024. Angka ini merupakan bagian dari tren lima tahun terakhir di mana konsumsi emas terus tumbuh, baik dalam bentuk perhiasan maupun logam mulia batangan.
Faktor Pendorong Permintaan Emas yang Meningkat
Beberapa alasan utama lonjakan permintaan emas di Indonesia pada tahun 2025 meliputi:
1. Situasi Ekonomi Global yang Tidak Stabil
Ketidakpastian ekonomi akibat konflik geopolitik, suku bunga tinggi di AS, dan risiko resesi global membuat emas menjadi aset lindung nilai (safe haven) yang semakin dicari.
2. Inflasi dan Pelemahan Rupiah
Dengan inflasi domestik yang tetap tinggi dan nilai tukar rupiah yang mengalami tekanan, banyak masyarakat Indonesia memilih menyimpan kekayaan mereka dalam bentuk emas yang nilainya relatif stabil.
3. Peningkatan Akses ke Emas Digital
Platform seperti Tokopedia Emas, Shopee Emas, dan e-commerce lainnya mempermudah akses pembelian emas secara digital. Hal ini meningkatkan partisipasi generasi milenial dan Gen Z dalam investasi emas.
4. Dukungan Pemerintah dan Industri
Kementerian Perdagangan dan OJK mendorong inovasi di sektor emas, termasuk rencana pengembangan Bank Emas serta perluasan sistem kustodian untuk menyimpan emas fisik dari pembelian digital.
Transaksi Emas Digital Cetak Rekor Baru
Data terbaru menunjukkan bahwa nilai transaksi emas digital hingga April 2025 sudah melampaui Rp20 triliun, diproyeksikan menyentuh Rp70 triliun pada akhir tahun—naik drastis dari Rp41 triliun pada 2024. Ini menandakan peningkatan adopsi emas sebagai instrumen investasi utama di tengah lanskap ekonomi digital.
Antam dan Pegadaian Catat Penjualan Tertinggi
PT Aneka Tambang Tbk (Antam) dan Pegadaian mencatatkan penjualan emas tertinggi mereka sejak 2018. Permintaan terhadap emas batangan 1 gram hingga 5 gram meningkat drastis, terutama karena kebijakan promosi cashback dan edukasi digital yang masif dilakukan sepanjang kuartal awal 2025.
Kesimpulan
Tren peningkatan permintaan emas di Indonesia pada tahun 2025 mencerminkan pergeseran perilaku keuangan masyarakat yang makin sadar pentingnya perlindungan aset dan investasi jangka panjang. Dengan prospek yang cerah dan dukungan dari infrastruktur digital, emas diprediksi akan terus menjadi primadona investasi dalam beberapa tahun ke depan.